Persaingan ketat dalam dunia otomotif tanah air sangat terlihat. Terutama bagi dua brand otomotif ternama, yaitu Daihatsu dan Honda. Dari perbandingan data hasil total penjualan antara PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dan PT Honda Prospect Motor (HPM) di sepanjang tahun 2015, hanya ada selisih sejumlah 8.555 unit. Daihatsu berhasil menjual 167.808 unit, sedangkan Honda dengan 159.253 unit. Namun demikian, Daihatsu mengklaim bahwa Honda bukanlah pesaing beratnya.
Amelia Tjandra selaku Direktur Pemasaran PT ADM memaparkan, Honda bukanlah kompetitor berat Daihatsu. Buktinya, di tahun 2015 saja hasil penjualan Daihatsu tidak turun, justru berhasil mempertahankan diri di posisi kedua dalam pasar otomotif nasional, kurang lebih selama tujuh tahun terakhir (2009-2015).
“Setiap produsen memiliki strategi dan segmen masing-masing. Tiap kali ditanya, saya akan bilang kalau Honda itu bukanlah kompetitor berat Daihatsu,” ujar Amelia dalam sebuah acara Konferensi Pers di awal tahun 2016.
Amelia menambahkan, bukan menjadi suatu keharusan bila Honda meluncurkan produk baru, lalu Daihatsu harus ikut menghadirkan model yang sama. Hingga saat ini, Daihatsu masih cukup puas dengan seluruh varian mobil yang dimilikinya. Meski tak sedikit yang merujuk mobil Daihatsu ketika membuat modifikasi mobil keren, tak berarti model-model mobil Honda harus selalu diikuti oleh Daihatsu.
“Strategi kita seperti ini dan kita sangat bangga sekali dengan produk-produk kita. Sekarang kita luncurkan Sirion Sport dan pada waktunya nanti produk kita yang lainnya akan ikut mendapatkan penyegaran,” ungkap Amelia.
Dari data GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) di sepanjang tahun 2015 untuk penjualan mobil di segmen Low Multi Purpose Vehicle (LMPV), Daihatsu masih kalah dengan Honda. Total penjualan Daihatsu Great New Xenia hanya sejumlah 36.262 unit, sedangkan Honda Mobilio 42.932 unit.
Namun di segmen Low Cost and Green Car (LCGC), mobil baru murah Ayla mampu memimpin dengan total penjualan 35.084 unit sedangkan Honda Brio Satya hanya di angka 31.820 unit. Ini cukup membuktikan bahwa di segmen ini, Honda belum mampu menyaingi hasil penjualan Daihatsu.
Sumber : liputan6.com
Amelia Tjandra selaku Direktur Pemasaran PT ADM memaparkan, Honda bukanlah kompetitor berat Daihatsu. Buktinya, di tahun 2015 saja hasil penjualan Daihatsu tidak turun, justru berhasil mempertahankan diri di posisi kedua dalam pasar otomotif nasional, kurang lebih selama tujuh tahun terakhir (2009-2015).
“Setiap produsen memiliki strategi dan segmen masing-masing. Tiap kali ditanya, saya akan bilang kalau Honda itu bukanlah kompetitor berat Daihatsu,” ujar Amelia dalam sebuah acara Konferensi Pers di awal tahun 2016.
Amelia menambahkan, bukan menjadi suatu keharusan bila Honda meluncurkan produk baru, lalu Daihatsu harus ikut menghadirkan model yang sama. Hingga saat ini, Daihatsu masih cukup puas dengan seluruh varian mobil yang dimilikinya. Meski tak sedikit yang merujuk mobil Daihatsu ketika membuat modifikasi mobil keren, tak berarti model-model mobil Honda harus selalu diikuti oleh Daihatsu.
“Strategi kita seperti ini dan kita sangat bangga sekali dengan produk-produk kita. Sekarang kita luncurkan Sirion Sport dan pada waktunya nanti produk kita yang lainnya akan ikut mendapatkan penyegaran,” ungkap Amelia.
Dari data GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) di sepanjang tahun 2015 untuk penjualan mobil di segmen Low Multi Purpose Vehicle (LMPV), Daihatsu masih kalah dengan Honda. Total penjualan Daihatsu Great New Xenia hanya sejumlah 36.262 unit, sedangkan Honda Mobilio 42.932 unit.
Namun di segmen Low Cost and Green Car (LCGC), mobil baru murah Ayla mampu memimpin dengan total penjualan 35.084 unit sedangkan Honda Brio Satya hanya di angka 31.820 unit. Ini cukup membuktikan bahwa di segmen ini, Honda belum mampu menyaingi hasil penjualan Daihatsu.
Sumber : liputan6.com